
Kanker mulut dan tenggorokan merupakan jenis kanker yang berkembang di area rongga mulut, lidah, gusi, laring, serta tenggorokan bagian atas. Penyakit ini sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya mirip dengan keluhan ringan seperti sariawan atau sakit tenggorokan biasa. Padahal, jika dibiarkan, kanker ini bisa berkembang cepat dan membahayakan nyawa.
PAFI KEPAHIANG sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA berperan aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk cara pencegahan kanker mulut dan tenggorokan. Edukasi ini penting agar masyarakat lebih waspada terhadap faktor risiko dan mampu menerapkan gaya hidup sehat sebagai bentuk perlindungan diri.
Apa Itu Kanker Mulut dan Tenggorokan?
Kanker mulut meliputi segala jenis kanker yang terjadi di bibir, lidah, dinding mulut, dan gusi. Sedangkan kanker tenggorokan berkembang di bagian faring, laring, atau pita suara. Kedua jenis kanker ini masuk dalam kategori kanker kepala dan leher, dan umumnya lebih banyak menyerang pria usia 40 tahun ke atas.
Beberapa gejala awal yang sering kali diabaikan antara lain:
-
Luka di mulut yang tidak sembuh-sembuh
-
Rasa sakit atau sulit saat menelan
-
Perubahan suara yang menetap
-
Benjolan di leher
-
Nyeri telinga tanpa sebab yang jelas
-
Bau mulut kronis
PAFI KEPAHIANG menekankan pentingnya mengenali gejala ini sejak dini agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.
Faktor Risiko Kanker Mulut dan Tenggorokan
Menurut PAFI KEPAHIANG, ada beberapa faktor risiko utama yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker ini, di antaranya:
-
Merokok dan Konsumsi Tembakau
Produk tembakau, baik rokok maupun kunyah, adalah penyebab utama kanker mulut dan tenggorokan. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia di dalam tembakau dapat merusak sel-sel di area mulut dan tenggorokan. -
Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan, terutama bila dikombinasikan dengan merokok, secara signifikan meningkatkan risiko kanker ini. -
Infeksi Virus HPV (Human Papillomavirus)
HPV, terutama tipe 16, dapat menyebabkan perubahan sel yang berkembang menjadi kanker tenggorokan. Virus ini bisa ditularkan melalui hubungan oral yang tidak aman. -
Paparan Bahan Kimia dan Asap Beracun
Pekerja di lingkungan industri yang terpapar asap atau zat kimia tertentu, seperti formaldehida, juga berisiko tinggi. -
Kurangnya Asupan Buah dan Sayur
Gizi yang buruk, terutama kekurangan vitamin A, C, dan E, juga bisa memengaruhi ketahanan jaringan terhadap kanker.
Langkah Pencegahan yang Disarankan oleh PAFI KEPAHIANG
Berikut adalah beberapa cara pencegahan efektif yang disarankan oleh PAFI KEPAHIANG untuk menghindari risiko kanker mulut dan tenggorokan:
1. Berhenti Merokok dan Hindari Produk Tembakau
Langkah pertama dan paling penting adalah berhenti merokok. PAFI KEPAHIANG menyarankan masyarakat untuk mengakses layanan farmasi atau konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan terapi berhenti merokok jika dibutuhkan.
2. Batasi Konsumsi Alkohol
Mengurangi atau bahkan menghindari alkohol sama pentingnya dalam mencegah kanker, apalagi jika Anda juga memiliki kebiasaan merokok. Kombinasi keduanya sangat berbahaya bagi jaringan mulut dan tenggorokan.
3. Menjaga Kebersihan Mulut
Menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, serta rutin berkumur dengan antiseptik membantu menjaga kesehatan mulut. PAFI KEPAHIANG juga menyarankan agar masyarakat rutin memeriksakan gigi ke dokter minimal dua kali dalam setahun.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan dan vitamin, seperti wortel, tomat, brokoli, jeruk, dan bayam. Makanan sehat membantu memperkuat sistem imun dan melindungi jaringan dari kerusakan sel.
5. Vaksinasi HPV
Saat ini vaksin HPV tidak hanya direkomendasikan untuk mencegah kanker serviks, tapi juga untuk mencegah kanker tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi HPV. PAFI KEPAHIANG mengajak masyarakat untuk lebih terbuka terhadap pentingnya imunisasi ini.
6. Gunakan Alat Pelindung di Lingkungan Kerja
Bagi yang bekerja di lingkungan berisiko, seperti pabrik kimia atau tempat dengan banyak asap, penggunaan masker dan ventilasi yang baik sangat disarankan.
7. Hindari Seks Oral Berisiko
Karena HPV bisa menular melalui hubungan oral, praktik seks aman seperti menggunakan pengaman sangat dianjurkan untuk mencegah penularan virus.
8. Deteksi Dini Lewat Pemeriksaan Rutin
PAFI KEPAHIANG mendorong masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan kondisi mulut dan tenggorokan ke dokter atau apoteker jika mengalami keluhan yang tidak biasa. Pemeriksaan rutin, terutama bagi perokok aktif atau mantan perokok, bisa menyelamatkan nyawa.
Peran PAFI KEPAHIANG dalam Pencegahan
Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI KEPAHIANG tidak hanya berperan dalam edukasi, tapi juga aktif mendampingi masyarakat melalui penyuluhan, konsultasi kesehatan, dan kerja sama lintas sektor untuk menekan angka kejadian kanker.
PAFI KEPAHIANG percaya bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan edukasi yang konsisten dan mudah dipahami, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga mulut dan tenggorokan tetap sehat.
Kanker mulut dan tenggorokan bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten. Gaya hidup sehat, kebersihan mulut yang baik, serta deteksi dini sangat penting untuk menurunkan risiko penyakit ini. PAFI KEPAHIANG siap menjadi mitra kesehatan masyarakat dalam menyebarkan informasi dan membangun pola hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Mari jaga diri dan keluarga dari ancaman kanker. Bersama PAFI KEPAHIANG, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sadar pentingnya pencegahan sejak dini.